KSE mengadakan kegiatan webinar Wardah Scholarship bertajuk “Self Love & Mental Health”. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada Kamis 29 Juli 2021 secara daring melalui pranala ZOOM Meeting dan dipandu oleh Tamara Putri. Kegiatan dilaksanakan dari pukul 10.00—12.00 WIB. Jumlah peserta sebanyak 172 orang mahasiswa penerima beasiswa KSE yang berasal dari 32 PTN di seluruh Indonesia. Rangkaian kegiatan diawali dengan sambutan oleh Ibu Suci Hendrina - Corporate Communication & CSR Manager, sekaligus membuka kegiatan Webinar “Self Love & Mental Health” secara resmi dan Ibu Rani Sofjan – Donor Relation KSE & Mnaging Director Northstar Group and Co- Chair Northstar Impact, perwakilan dari Yayasan KSE.
Bersama Alya Sinuhaji, mahasiswa Psikologi di University of British Columbia sebagai pembicara utama. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Karya Salemba Empat dan PT Paragon Technology and Innovation yang bertujuan meningkatkan rasa penerimaan akan apa yang kita miliki. Dimana dengan self-love disebut bisa membantu menjaga kesehatan mental seseorang. Kondisi Covid-19 yang saat ini masih cukup tinggi hingga mengharuskan semuanya dilakukan secara online, dan tidak bisa kemana-mana. Hal ini bisa berkaibat seseorang rentan mengalami kelelahan secara fisik maupun mental. Bagaimana masalah tersebut dapat diminimalisir dengan menerima dan kita bisa lebih mencintai diri sendiri untuk menjaga kondisi kesehatan mental dalam menghadapi keseharian kita.
Selepas acara dibuka, dilanjutkan dengan kuis berupa tantangan untuk melakukan truth or dare terkait materi self-love yang akan disampaikan. Alya Sinuhaji, menyampaikan materi yang luar biasa mengenai sel- love & mental health di kehidupan sehari-hari. Dimulai dari menyampaikan profil singkat Alya Sinuhaji dan definisi dasar dari self-love dan mental health menurut kamus, yang mana ada satu hal menarik dari pemaparan pertama ini yaitu kita tidak perlu mengikuti orang lain, karena jika kita punya standar bahagia kita sendiri, kita akan memiliki self-love yang tinggi. Webinar ini, juga memakarkan bukti bahwa perempuan cenderung lebih besar peluangnya untuk mengalami masalah mental dari pada laki-laki dengan presentase 11.9% perempuan dan 9.3% pada laki-laki. Apalagi dengan adanya Covid-19, perempuan lebih terdampak secara psikologis daripada laki-laki. Selain fakta, Alya Sinuji juga memaparkan mitos terkait self-love yaitu mencintai diri sendiri adalah egois dan memiliki hal-hal kecantikan adalah self love.
Memasuki sesi diskusi, seluruh peserta kegiatan antusias menyampaikan pertanyaannya kepada Alya Sinuhaji selaku pembicara utama. Penanya pertama adalah Cindi Lutfiani dari KSE POLINELA. Cindi menanyakan bagaimana menghilangkan traumatik. Penanya kedua, dari KSE UNDANA, Ernesto Aldo Yunior Maia. Ernesto mengajukan 2 pertanyaan. Pertama adalah batasan motivasi agar tidak toxic positivity dan bagaimana kita berdamai pada traumatik saat kecil. Penanya ketiga dari KSE Unpad, Ginara Gemilentika. Ginara bertanya 2 hal. Pertama, bagaimana agar tidak memberikan toxic positivity saat kita memberikan motivasi pada orang lain Kedua, bagaimana memvalidasi emosi orang terdekat kita. Penanya keempat, dari KSE UI, Rembulan, dia bertanya apakah meninggalkan teman toxic itu tindakan benar. Penanya kelima, dari KSE UNDIP, Diah Ayu Romadhani, menanyakan bagaimana kita self care di lingkungan toxic. Penanya kelima, Maulidia Pematasari. Maulidia bertanya, nasihat kakak untuk hidup yang sudah sulit.
Melaui webinar kali ini, kita diberikan pandangan baru bagaimana meningkatkan self love dan menghindari gangguan mental. Kita juga dihimbau untuk mengikuti diri sendiri dan menerima apa yang telah kita miliki agar kita menemukan ketenangan pribadi. Apabila ada lingkungan dan orang-orang toxic di sekitar kita, lebih baik kita menjauh agar bisa terhindar dari gangguan mental. Untuk mencapai self love, tidak bisa dilakukan secara drastis. Agar mendapat hasil optimal, dapat dilakukan secara bertahap untuk menghilangkan pengganggu di hidup kita.