Jangli Kimia Farma 2021. 1..png

foto : penimbangan sampah di posko Bank Sampah ‘Sampah Berkah’ Kelurahan Jangli

Warga Jangli, Tembalang, Semarang beramai-ramai membawa sampah anorganiknya untuk disetor dan dijual di Bank Sampah ‘Sampah Berkah’ Jangli. Bank Sampah ini merupakan program binaan yang diinisiasi oleh mahasiswa penerima beasiswa PT Kimia Farma Tbk dalam pengelolaan Yayasan Karya Salemba Empat (KSE) dengan komunitas Penerima Beasiswa KSE Universitas Diponegoro.

Program pembangunan bank sampah ‘Sampah Berkah’ dimulai sejak awal 2020 dan resmi berjalan sejak bulan Oktober 2020. Program ini merupakan prakarsa penerima beasiswa Kimia Farma melalui program Base Camp Kimia Farma bekerjasama dengan KSE. Program yang difasilitasi oleh para mahasiswa ini diikuti oleh warga RW 02 Kelurahan Jangli yang terdiri dari 9 RT dengan total 639 Kepala Keluarga. Tujuan program ini ialah mendukung program pemerintah dalam mendorong masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah langsung dari sumbernya sebelum nantinya sampah diangkut ke TPA. Tidak hanya itu, masyarakat diharapkan juga akan mendapatkan tambahan pemasukan dengan menjual sampahnya ke bank sampah. Antusiasme warga meningkat ditandai dengan kenaikan jumlah sampah yang terkumpul saat penimbangan.

Jangli Kimia Farma 2021.3.png

“Saya sangat senang dengan adanya program ini, saya berharap warga Jangli semakin tahu dan sadar terkait pengelolaan sampah serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, sehingga wargapun semakin sehat. Saya juga senang karena warga bisa memiliki pemasukan tambahan dengan menjual sampahnya”, tutur Lurah Jangli, Maria Teresia Takndare.

Jangli Kimia Farma 2021.2.png


Selain melakukan pembinaan pengelolaan bank sampah, mahasiswa KSE UNDIP juga aktif mengadakan pelatihan-pelatihan kepada warga terkait pembuatan kompos dari sampah rumah tangga, penanaman sayur-mayur di botol bekas, cara menggemburkan tanah, dan juga ternak ayam serta ternak ikan lele.

Jangli Kimia Farma 2021.5.png

foto: Pelatihan Aquaponik bersama Remaja Karang Taruna Jangli

Tidak hanya ibu-ibu, mahasiswa KSE Undip dan kimia farma juga mengajak remaja karangtaruna setempat untuk belajar membuat aquaponic yaitu gerakan menanam sayur-mayur dengan metode hidroponik dari mulai pembibitan hingga panen dan ternak ikan lele dibagian bawahnya. Keuntungan aquaponik ini ialah tidak memerlukan lahan yang luas untuk dapat menanam sayuran dan memelihara ikan lele. Dari program ini diharapkan warga dari mulai bapak, ibu, serta anak-anak  dapat menciptakan ketahanan pangan ditingkat rumah tangga, warga bisa menanam dan memanen hasilnya secara  mandiri.

Jangli Kimia Farma 2021.7.jpg

foto: hasil sayur siap panen oleh warga

“Warga disini merasa sangat bersyukur dan berterimakasih dengan adanya program pembinaan masyarakat dari adik-adik mahasiswa KSE Undip bersama kimia farma, karena program ini warga jadi bisa banyak belajar bercocok tanam, ternak ayam, dan ternak ikan juga.” tutur ibu Tatiek sebagai ketua RW 02 sekaligus juga Ketua pengurus Bank Sampah ‘Sampah Berkah’ Jangli.


Related Posts