Gathering & Pelatihan Duta PLN Camp 1
Yayasan Karya Salemba Empat (KSE) bersama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) mengadakan kegiatan “Gathering & Pelatihan Duta Camp 1” yang diikuti oleh 117 penerima beasiswa PLN dari 22 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia dan 49 penerima beasiswa KSE dari 34 PTN mitra KSE lainnya. Total jumlah peserta sebanyak 166 mahasiswa.
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Maret 2021 mulai pukul 09.00-17.30 WIB melalui zoom meeting dan juga disiarkan secara langsung pada youtube KSE @Official Beasiswa KSE. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan sambutan yang diberikan oleh Bapak Marsangap P. Tamba selaku Ketua Eksekutif Yayasan Karya Salemba Empat (KSE), dilanjutkan oleh Bapak Agung Murdifi selaku Executive Vice President Corporate Communication & CSR dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN), dan diakhiri dengan sambutan dari Universitas Diponegoro diwakili oleh Bapak Sulasdi S.Kom., M.M., M.Si selaku Kepala Bagian Kesejahteraan Mahasiswa. Acara pembukaan diakhiri dengan peresmian beasiswa PLN, foto bersama, dan penampilan video Community Development dari Paguyuban KSE Universitas Syiah Kuala dan Universitas Diponegoro. Sebagai wujud bakti pada negeri, pada kesempatan kali ini PLN merilis Gebyar PLN “Lomba Video Kelistrikan” yang ditujukan untuk siswa siswi SMP di seluruh Indonesia dengan total hadiah 28,5 Juta Rupiah.
Acara dilanjutkan dengan sesi 1 Talkshow mulai pukul 10.00-11.00 WIB yang disampaikan oleh Bapak Agung Murdifi yang menyampaikan materi mengenai “Leadership, Value, & Organization PT. PLN (Persero)”. Pada kesempatan kali ini, beliau menyampaikan bahwa sampai saat ini PLN telah bertransformasi untuk meberikan layanan terbaik bagi masyarakat dengan menggunakan 4 tagline yaitu Green (menuju ke energi terbarukan), Lean (penyedia jasa listrik berbiaya rendah), Innovative (mendorong pertumbuhan bisnis yang inovatif), dan Customer Focused (memuaskan konsumen dengan pelayanan berkualitas dunia). Kita harus berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik dan bermanfaat bagi orang lain. Sebagai seorang mahasiswa jangan berhenti untuk terus berinovasi karena banyak hal yang dapat terus dikembangkan serta bertanggung jawab dengan tindakan yang dilakukan. Komitmen dan beekrjalah dengan profesional, hati, dan ikhlas. Tetap jadi berlian dimanapun kita berada karena kita tidak tahu rezeki akan datang dari mana.
Pada sesi 2 Talkshow yang dimulai pukul 13.30-14.30 WIB. Acara diisi oleh Bapak Rizal B. Prasetijo selaku salah satu Founder & Dewan Pembina KSE yang menyampaikan materi mengenai “Value & Organization KSE”. Dalam materi yang diberikan, beliau menjelaskan bahwa beasiswa KSE ini pada awalnya didasari oleh niat untuk dapat membantu mahasiswa dengan kondisi perekonomian kurang agar tetap semangat berkuliah dan tidak terlalu dibebankan untuk mencari uang sehingga lupa akan kewajiban sebenarnya dalam menjadi mahasiswa. Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dengan maksimal, menyelesaikan pendidikan dengan baik, dan meraih mimpi sesuai dengan cita-cita yang diharapkan. Ini adalah salah satu langkah untuk mendukung cita-cita bangsa Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak lupa juga, kita harus berkontribusi kepada orang lain agar manfaat yang tercipta tidak hanya berhenti pada satu pihak saja.
Pukul 15.40 WIB dimulai sesi 3 yang diisi oleh Bapak Kolonel Caj Dr. Drs. G. Royke Deksino., M.Han., CIQnR sebagai Kepala Akademik dan Statistik Biro Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertahanan dengan materi berjudul “Nasionalisme dan Cinta Tanah Air”. Pada sesi ini kolonel G. Royke bercerita bahwa bibit nasionalisme indonesia sudah mucul sejak para pejuang dan golongan terpelajar indonesia menyuarakan kemerdekaan bangsa sehingga timbul semangat nasioalisme. Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda terpelajar untu dapat menjaga ikatan persatuan bangsa dan menjawab tantangan globalisasi. Saat ini perkembangan dunia sangat dinamis, sehingga apabila tidak memiliki semangat nasionalisme maka dikhawatirkan budaya Indonesia akan tergerus dengan budaya modern. Selain itu praktik merugikan seperti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) akan berkurang apabila kita menanamkan nilai-nilai nasionalisme sebagai identitas. Generasi muda Indonesia adalah pilar dan harapan perwujudan cita-cita bangsa. Oleh karena itu kita harus memupuk semangat kebangsaan sejak dini.